Saat ini perkembangan teknologi informasi (TI) atau yang biasa juga disebut Information Technology (IT) mengalami percepatan yang luar biasa. Perkembangan ini mempunyai pengaruh yang kuat bukan hanya terhadap teknologi informasi itu sendiri namun juga terhadap totalitas hidup ini. Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini membawa dampak yang begitu besar bagi pola hubungan antar individu, antar komunitas, bahkan antar negara atau bangsa.
Handphone dengan fasilitas voice dan short message service (sms) serta internet dengan fasilitas e-mail, web, serta chatting merupakan contoh produk teknologi informasi yang tidak asing lagi. Produk teknologi informasi ini memungkinkan manusia mengatasi hambatan jarak dan waktu untuk melakukan komunikasi suara (voice), pesan tertulis (written message) maupun transfer data dua arah dengan mudah dan cepat. Tentu kondisi ini sangat jauh dibandingkan dengan kondisi beberapa puluh tahun yang lalu ketika, misalnya, seorang mahasiswa masih harus menulis surat dan mengantarkannya ke kantor pos serta menunggu beberapa hari untuk bisa memberi kabar kepada orang tuanya di kampung halaman atau juga harus mencari puluhan buku untuk referensi tugas kuliah kini, hanya dengan duduk di depan komputer yang terkoneksi internet dan hanya dalam waktu singkat referensi telah tersedia melalui searching engine.
Globalisasi dan modernisasi telah menggeser peradaban manusia dari yang berbasis pertanian (agraris), ke industri menuju abad informasi. Bahkan bisa dikatakan, komoditas paling mahal saat ini adalah informasi. Kemajuan teknologi perangkat-perangkat lunak dan keras serta jaringan informasi berkembang sangat cepat. Hal ini juga diikuti oleh berkembangnya isi informasi dan komunikasi (information contents) yang semakin lama semakin bervariasi. Mulai dari informasi yang memang berkualitas, mendidik, bermanfaat, hingga informasi “sampah” yang mengarah pada pembodohan, perusakan akhlak dan budaya.
Pada era globalisasi juga, tidak cukup hanya mengusai sumber daya konvensional yang kerap dinyatakan 4M (Men, Materials, Money, dan Machines atau Method). Lihatlah bagaimana pada kenyataannya ada sejumlah negara yang sangat miskin dipandang dari kacamata portopolio 4M yang dimilikinya, tetapi berhasil mengembangkan dan membangun bangsanya. Sementara itu, tidak kurang terlihat adanya Negara yang kaya raya akan sumber daya 4M, tetapi tidak mampu bersaing dengan bangsa lain. Hasil pengkajian terhadap fenomena memperlihatkan bahwa ada sumber daya kelima yang sangat penting untuk dikuasai sebuah negara yaitu ‘informasi’. Informasi selain berfungsi sebagai faktor produksi terpenting di samping 4M, merupakan ‘bahan mentah’ knowledge atau pengetahuan pula, sehingga mereka yang menguasai informasi berpotensi menjadi bagian masyarakat dan komunitas global yang pintar dan cerdas. Menyadari akan hal di atas, maka dalam berbagai kesempatan formal maupun non formal, pemerintah Indonesia telah menyatakan bahwa teknologi informasi yang merupakan perangkat pendukung dalam proses penciptaan, penyimpanan, dan pendistribusian informasi merupakan salah satu pilar pembangunan nasional bangsa Indonesia dalam menghadapi millennium ketiga saat ini. Dengan berkaca pada visi teknologi informasi teknologi Indonesia yang dinyatakan kalimat:
“Terwujudnya Indonesia sebagai Negara tangguh dalam kompetisi global melalui pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi demi terbentuknya masyarakat sejahtera berbasis pengetahuan yang berpegang teguh pada nilai-nilai luhur bangsa”
Seiring dengan perkembangan jaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun ada beberapa lembaga pendidikan yang masih menggunakan sistem tradisional dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan TI. Sistem konvensional ini seharusnya sudah mengalami inovasi sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa/mahasiswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan informasi mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman dan hal ini perlu disoroti dengan kebijakan.
Sebagai kampus yang berbasis teknologi informasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) selalu berusaha menjadikan mahasiswanya mampu menggunakan TI dalam pengembangan pembelajaran. Fakultas Agama Islam (FAI) yang merupakan cikal bakal UMM juga berupaya mengwujudkan hal tersebut dengan mengedepankan kompetensi lulusan di bidang TI khususnya pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan Agama Islam (Prodi PAI) yang kelak tidak hanya menjadi guru agama, tetapi juga memiliki skill di bidang TI.
“Guru agama yang menguasai teknologi informasi” merupakan salah satu kompetensi lulusan yang diusung oleh Jurusan Tarbiyah FAI UMM. Untuk mengwujudkan kompetensi terebut maka, salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui kurikulum pada matakuliah prilaku berkarya (MPB), dimana terdapat sajian matakuliah berbasis TI yaitu Matakuliah Teknologi Pembelajaran, Perencanaan Sistem Informasi Pendidikan (kurikulum tahun 2005-2006) , Teknologi Pembelajaran dan Media Pembelajaran (kurikulum tahun 2006-2007) termasuk juga pada kurikulum tahun 2007-2008, Media Pembelajaran I dan II serta terdapat tiga matakuliah pilihan yaitu Aplikasi Komputer, Desain Grafis, dan Desain Web (kurikulum tahun 2008-2009.
Pemberdayaan guru agama melalui IT merupakan sebuah terobosan dalam meningkatkan kompetensi dan merubah brand image yang melekat pada masyarakat bahwa guru agama hanya berada pada rotasi ilmu keagamaan saja. Namun dengan pengusaan IT menjadikan guru agama tidak dipandang sebelah mata lagi. Two thumb up jika seorang guru agama mampu mendesain materi pembelajaran PAI dengan multimedia sebuah kolaborasi yang meruntuhkan pandangan bahwa guru agama itu “jadul plus gaptek” apalagi ditambah dengan kemampuan menghasilkan produk-produk berbasis teknologi pembelajaran melalui perangkat hardware dan software komputer seperti game dengan program flash macromedia untuk materi PAI atau pembuatan film-film pendidikan yang menjadi bahan pembelajaran. Dari beberapa hal tersebut yang berhubungan dengan inovasi pada kompetensi guru jika meminjam pernyataan Ir. Wahono, MT ini yang disebut dengan guru agama yang smart.
DAFTAR PUSTAKA
Abi, Zahrus, H. (2009, Mei). Bekali Mahasiswa Melek Media. Bestari, no. 250 Th. Ke-XXII.
Djokopranato, Eko Indrajit. (2007). Manajemen Perguruan Tinggi Modern. (Yogyakarta: Andi)
Kurikulum Akademik Tahun 2008-2009 Universitas Muhammadiyah Malang.
Panduan Akademik .( 2005-2006). Universitas Muhammadiyah Malang.
________________,( 2006-2007). Universitas Muhammadiyah Malang.
0 komentar:
Posting Komentar